Selasa, 17 Maret 2015

KEGIATAN SEHARI HARI DI PONPES NURUL AMANAH



a.       Pengajian Kutub
  1.    Mengaji Wajib
Pengajian wajib dikaji langsung oleh pengasuh Drs. KH. M. Jazuli Nur, Lc, setiap hari sehabis shubuh
  2.    Mengaji Sesuai Tingkatan
Pengajian ini dikaji langsung oleh masing-masing pengajar, mulai tingkat bawah sampai tingkat atas.

   3.    Mengaji Bebas
Pengajian ini bersifat bebas bagi santri untuk memilih kitab yang di minati, sedang pelaksanaannya pukul 20.00 WIB      

 

b.      Jam’iyyah
Pembentukan organisasi ini di tekankan pada letak asrama dalam keseluruhan struktur pesantren. Maka terbentuklah jam’iyyah-jam’iyyah dalam upaya menegakkan persatuan dan kesatuan. Pembentukan jam’iyyah ini terdiri dari 6 kelompok jam’iyyah. Yaitu: Jam’iyyah Simthud Dhuror, Jam’iyyah Manaqib, Jam’iyyah Al-Barzanji, Jam’iyyah Diba’iyah, Jam’iyyah Burdah, Jam’iyyah Rotibu Al-Hadad. Yang masing-masing jam’iyyah itu beranggotakan  kurang lebih tiga puluh orang dan diketuai oleh seorang santri dan wakilnya. Adapun kegiatannya dilaksanakan setiap malam senin, malam rabu setelah sholat isya’ dengan acara pada malam yang ke:


I.             Al-Barzanji
II.          Diba’iyyah
III.       Manaqib
IV.       Simthud Duror. 

semua kegiatan tersebutut untuk melatih ketrampilan dalam berdzikir dan mermunajah kepada sang khaliq.

c.       Tarbiyatul Muballighoh
Organisasi ini mencoba untuk mencetak kader-kader da’i yang militan dan responsive yang mampu meneruskan dakwah nabi SAW. dengan metode semacam pelatihan, penggemblengan dan pada suatu saat mendatangkan tutor dari luar serta aktif mengadakan diskusi.
d.      Tarbiyatul Qiro'ah
Selain Tarbiyatul Muballighoh, demi tercetaknya kader-kader Qiro'ah yang handal, maka di bentuk pula Tarbiyatul Qiro'ah. Kegiatan ini diikuti oleh santri yang berminat dan berbakat dalam seni baca Al-Qur'an, dan dilaksanakan pada hari jum'at yang di bimbing langsung oleh Nyai Hj. Muthi’ah
 
e.       Jam'iyatul Qurro'
  Kegiatan ini diikuti oleh semua santri kecuali peserta Tarbiyatul Qur'an dan Tarbiyatul Muballighoh. Kegiaan ini bertempat di musholla.
f.       Tartilul Qur'an
Aktifitas ini terlaksana dibawah binaan H. Agus Subhan Malik, Lc dan Nyai Hj Nur Hanah. Adapun peserta di ambil dari guru mengaji, ketua jamiyyah, ketua kamar, pengurus pondok, santri yang sudah khotam.

 

g.      Musyawarah
Dalam rangka meningkatkan mutusantri Pondok Pesanten Nurul Amanah mengeluarkan ultimatum bahwa semua santri wajib mengikuti musyawarah mulai dari yang kecil sampai yang dewasa, yang hal ini di pantau langsung oleh Mustahiq dan Munawib. 


h.      Mujahadah
Mujahadah merupakan suatu sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Sang Kholik dan untuk melatih santri agar lebih istiqomah dalam bermunajat serta berpasrah diri kepada-Nya.

 

i.       Seni Hadroh
Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan mahabbah pada rosululloh SAW para santri, Para pengurus pondok menekankan agar santri ikut kegiatan bersholawat.yang di laksanakan tiga kali dalam seminggu, diasuh oleh Para senior dibawah naungan bendera. ' NURUL MUSTOFA"

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PONPES NURUL AMANAH

Pendidikan & pengajaran

Pondok pesantren secara umum bagamanapun tipe dan latar belakangnya meletakkan pendidikan dan pengajaran sebagai tolak ukur bagi aktifitas-aktifitas lainnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan jantung dan sumber kehidupan terhadap kelangsungan dan eksistensi sebuah pesantren.

1. TUJUAN
Tujuan pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Nurul Amanah adalah tidak lepas dari tiga pokok dasar:
a. Membina anak didik menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas (alim) yang bersedia mengamalkan ilmunya, rela berkorban dan berjuang dalam menegakkan syiar Islam.
b. Membina anak didik menjadi manusia yang mempunyai keperibadian yang baik (sholeh) dan bertaqwa kepada Alloh SWT serta bersedia menjalankan syariatnya.
c. Membina anak didik yang cakap dalam persoalan agama (kafi), yang dapat menempatkan masalah agama pada proporsinya, dan bisa memecahkan berbagai persoalan yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat
2. METHODOLOGI
Sebuah program tanpa didasari oleh methode yang baik tidak akan berjalan efektif. Bahkan kadang-kadang dapat berbalik arah dari orientasi semula. Pondok Pesantren Nurul Amanah selama kurun waktu yang cukup panjang ini telah menerapkan beberapa methode pendidikan dan pengajaran dalam sistem klasikal dan non klasikal
A. SISTEM KLASIKAL 
Sistem pendidikan klasikal adalah sebuah model pengajaran yang bersifat formalistik. Orientasi pendidikan dan pengajarannya terumuskan secara teratur dan prosedural, baik meliputi masa, kurikulum, tingkatan dan kegiatan-kegiatannya.
Sebagai penunjang dan pelengkap kegiatan yang berada di madrasah dan bersifat mengikat kepada semua peserta didik sebagai wahana mempercepat proses pemahaman terhadap disiplin ilmu yang diajarkan, maka di Pondok Pesantren Langitan juga diberlakukan ekstra kurikuler yang meliputi :
1. Musyawaroh atau Munadzoroh (diskusi)
Kegiatan musyawaroh berlangsung setiap malam mengecualikan malam Rabo dan malam Jum'at. Methode ini dimaksudkan sebagai media bagi peserta didik untuk menelaah, memahami dan mendalami suatu topik atau masalah yang terdapat dalam masing-masing kitab kuning.
Dari aktivitas ini diharapkan lahir sebuah generasi potensial yang memiliki pemikiran-pemikiran kritis dan berwawasan luas s%rta terampil dalam menyerap dan menggali suatu materi sekaligus mensosialisasikannya iepada masyarakat luas.
2. Muhafadhoh (hafalan)
Methodhe muhafadhoh atau hafalan adalah sebuah sistem yang sangat identik dengan pendidikan tradisional termasuk pondok pesantren. Kegiatan ini j5ga bersifat mengikat kepada setiap peserta didik dan diadakan setiap malam selasa. Adapun standart iitab yang dijadikan obyek hafalan (muhafadhoh) menurut tingkatannya masing-masing adalah ALALA, ROSUN SIRAH, AQIDATUL AWAM, HIDAYATUSSIBYAN, TASHRIF AL ISTILAKHI DAN LUGHOWI, QOWAIDUL I’LAL , MATAN AL JURUMIYAH, TUHFATUL ATHFAL, ARBAIN NAWWAWI, ÃI IMRITHI, MAQSHUD, IDATUL FARID, ALFIYAH IBNU MALIK, JAWAHIRUL MAKNUN, SULAMUL MUNAWAROQ DAN QOWAIDUL FIQHIYYAH.

B. SISTEM NON KLASIKAL
Pendidikan non klasikal dalam Pondok Pesantren Nurul Amanah ini menggunakan methode wethon atau bandongan dan sorogan. Methode wethon atau bandongan adalah sebuah model pengajian di mana seorang kiai atau ustadz membacakan dan menjabarkan isi kandungan kitab kuning sementara murid atau santri mendengarkan dan memberi ma'na.
Adapun sistem sorogan adalah berlaku sebaliknya yaitu santri atau murid membaca sedangkan kiai atau ustadz mendengarkan sambil memberikan pembetulan-pembentulan, komentar atau bimbingan yang diperlukan. Kedua methode ini sama-sama mempunyai nilai yang penting dan ciri penekanan pada pemahaman sebuah disiplin ilmu, keduanya saling melengkapi satu sama lainnya.
Dalam pelaksanaannya qistem non klasikal (ma'hadiyah) ini dibagi menjadi dua kelompok:
1. Umum, yaitu program pendidikan non klasikal yang dilaksanakan setiap hari (selain hari Selasa dan Jum'at). Adapun waktunya beragam menyesuaikan kegiatan di madrasah. Pendidikan ini diasuh oleh Majlis Masyayikh, asatidz dan santri senior.
2. Tahassus yaitu program pendidikan khusus bagi santri pasca Aliyah dan santri-santri lain yang dianggap telah memiliki penguasaan ilmu -ilmu dasar seperti Nahwu, Shorof, Aqidah, Syariah. Program ini lebih populer disebut Musyawirin, diasuh langsung oleh Majlis Masyayekh. Adapun pelaksanaanya adalah setiap hari kecuali hari Selasa dan Jum'at, materi yang diajarkan adalah fan fiqh seperti Fathul Muin dan Mahalli, dan fan Hadits