Kamis, 16 Mei 2013

Pengertian Hadits Shohih



Hadits Shohih adalah tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Dalam bahasa Hadits Shahih adalah hadits yang bersambung sanad nya (jalur periwayatan) melalui penyampaian para perawi yang adil, dhabith, dari perawi yang semisalnya sampai akhir jalur periwayatan, tanpa ada syudzudz, dan juga tanpa 'illat. (Sumber: Pengertian Hadis Shahih)

Hadits shahih memenuhi persyaratan:
1. Sanadnya bersambung.
2. Diriwayatkan oleh penutur/perawi yang adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
3. Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yang mencacatkan hadits. (Sumber: Hadits - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Secara etimologi, kata shahih artinya: sehat. Kata ini merupakan antonim dari kata saqim yang artinya: sakit. Bila digunakan untuk menyifati badan, maka makna yang digunakan adalah makna hakiki (yang sebenarnya), tetapi bila diungkapkan di dalam hadis dan pengertian-pengertian lainnya, maka maknanya hanya bersifat kiasan (majaz).

Bersambung sandanya: Artinya, masing-masing perawi mengambil hadits dari perawi di atasnya secara langsung, dari awal periwayatan hingga ujung (akhir) periwayatan.

Perawi yang adil. Seorang perawi disebut ‘adil jika memenuhi kriteria: muslim, baligh, berakal, tidak fasiq, dan juga tidak cacat maruah wibawanya (di masyarakat).

Perawi yang dhabith, artinya perawi ini adalah orang yang kuat hafalannya. Sehingga hadis yang dia bawa tidak mengalami perubahan. Perawi yang dhabith terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Dhabith karena kekuatan hafalan, yang disebut dhabtus shadr.
  2. Dhabith karena ketelitian catatan, yang diistilahkan dengan dhabtul kitabah.
Perawi yang memiliki dhabtul kitabah, hadisnya bisa diterima jika dia menyampaikannya dengan membaca catatan.

Tanpa syudzudz, artinya, hadis yang diriwayatkan itu tidak bertentangan dengan hadis lain yang diriwayatkan dengan jalur lebih terpercaya.

Tanpa 'illat. 'Illat (cacat hadits) adalah sebab tersembunyi yang mempengaruhi kesahihan hadis, meskipun bisa jadi zahirnya tampak shahih.

Tidak ada komentar: